Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

HEMOSTASIS

Gambar
Tujuan Hemostasis   Menghentikan perdarahan   Mempertahankan agar darah dalam pembuluh darah tetap mengalir lancar       Hemostasis dipengaruhi 5 faktor yang berperan dalam Hemostasis        Pembuluh darah        Trombosit        Faktor koagulasi        Inhibitor koagulasi        Fibrinolisis Hemostasis terdiri dari 3 tahap : Hemostasis primer           Jika terjadi luka kecil pada pembuluh darah akan terjadi hemostasis primer. Melibatkan                       pembuluh darah dan trombosit untuk mengkompensasi luka, namun ini bersifat tidak tahan                 panas, maka akan berlanjut menuju hemostasis sekunder. 1          2. Hemostasis Sekunder           Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah akan melibatkan trombosit dan faktor                       koagulasi dalam pembentukan jaring-jaring fibrin agar ikatan fibrin ini benar-benar kuat dalam           Hemostasis. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, berlanjut ke hemost

TEST FAAL HATI

Pendahuluan  : Hati organ terbesar terletak di rongga perut bagian kanan atas. Organ vital multifungsi. Jaringan hati tersusun dari sel parenkin (60%), sel sistem fagositik monosit - makrofag (RES), sel-sel kufer (30%) dan sisanya jaringan vaskuler, saluran empedu dan jaringan penunjang Fungsi/ Faal hati : 1. Faal metabolisme karbohidrat lemak atau asam empedu, protein 2. Faal sintesis : Albumin, globulin, faktor-faktor koagulasi, lipo protein dan asam empedu primer 3. Faal ekskresi : Bilirubin, asam empedu, kolesterol 4. Faal menyimpang : Vitamin, mineral, glikogen 5. Faal detoksifikasi/ menawarkan racun 6. Faal menyaring/ eleminasi : sel-sel kufer eleminasi organisme asing, baik bakteri maupun virus Tujuan Test Faal Hati : 1. Sebagai pemeriksaan penyaring 2. Membantu menegakan diagnosa 3. Membantu membuat diagnosa banding 4. Membantu membuat prognosis 5. Mengikuti perjalanan penyakit dan hasil pengobatan 6. Membedakan jenis-jenis ikterus Kelemahan Test Faal Hat

ANALISIS SEMEN

Tujuan : Menganalisis semen ejakulat untuk mengetahui kemampuan fertilisasi spermatozoa seorang pria. 1). Spermatozoa normal  Panjang rata-rata 45 µ Kepala berbentuk oval, panjang 3-5 µ, lebar 2-3 µ Bagian leher tengah utuh Ekor tidak melingkar  2). Spermatozoa Abnormal     Dikatakan abnormal bila terdapat satu atau lebih dari bagian spermatozoa yang tidak mestinya      →  Abnormalitas kepala : Kepala oval besar (bentuk makro) Kepala oval kecil (bentuk mikro) Kepala berbentuk pipih (bentuk lepto) Kepala berbentuk pear Kepala berbentuk Amorfous (bentuk terato)      →  Abnormalitas leher : Bagian tengah menebal bagian tengah patah Tidak mempunyai bagian tengah      →  Abnormalitas ekor : Ekor melintang Ekor patah (sisa ekor separuh dari ekor normal) Ekor lebih dari satu Ekor sebagai tali terpilin 3). Faktor yang mempengaruhi fertilisasi dan produksi semen : Riwayat penyakit sistemik. contoh: diabetes, TBC, sinusitis kronis, bro