Postingan

HEMOSTASIS

Gambar
Tujuan Hemostasis   Menghentikan perdarahan   Mempertahankan agar darah dalam pembuluh darah tetap mengalir lancar       Hemostasis dipengaruhi 5 faktor yang berperan dalam Hemostasis        Pembuluh darah        Trombosit        Faktor koagulasi        Inhibitor koagulasi        Fibrinolisis Hemostasis terdiri dari 3 tahap : Hemostasis primer           Jika terjadi luka kecil pada pembuluh darah akan terjadi hemostasis primer. Melibatkan                       pembuluh darah dan trombosit untuk mengkompensasi luka, namun ini bersifat tidak tahan                 panas, maka akan berlanjut menuju hemostasis sekunder. 1          2. Hemostasis Sekunder           Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah akan melibatkan trombosit dan faktor                       koagulasi dalam pembentukan jaring-jaring fibrin agar ikatan fibrin ini benar-benar kuat dalam           Hemostasis. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, berlanjut ke hemost

TEST FAAL HATI

Pendahuluan  : Hati organ terbesar terletak di rongga perut bagian kanan atas. Organ vital multifungsi. Jaringan hati tersusun dari sel parenkin (60%), sel sistem fagositik monosit - makrofag (RES), sel-sel kufer (30%) dan sisanya jaringan vaskuler, saluran empedu dan jaringan penunjang Fungsi/ Faal hati : 1. Faal metabolisme karbohidrat lemak atau asam empedu, protein 2. Faal sintesis : Albumin, globulin, faktor-faktor koagulasi, lipo protein dan asam empedu primer 3. Faal ekskresi : Bilirubin, asam empedu, kolesterol 4. Faal menyimpang : Vitamin, mineral, glikogen 5. Faal detoksifikasi/ menawarkan racun 6. Faal menyaring/ eleminasi : sel-sel kufer eleminasi organisme asing, baik bakteri maupun virus Tujuan Test Faal Hati : 1. Sebagai pemeriksaan penyaring 2. Membantu menegakan diagnosa 3. Membantu membuat diagnosa banding 4. Membantu membuat prognosis 5. Mengikuti perjalanan penyakit dan hasil pengobatan 6. Membedakan jenis-jenis ikterus Kelemahan Test Faal Hat

ANALISIS SEMEN

Tujuan : Menganalisis semen ejakulat untuk mengetahui kemampuan fertilisasi spermatozoa seorang pria. 1). Spermatozoa normal  Panjang rata-rata 45 µ Kepala berbentuk oval, panjang 3-5 µ, lebar 2-3 µ Bagian leher tengah utuh Ekor tidak melingkar  2). Spermatozoa Abnormal     Dikatakan abnormal bila terdapat satu atau lebih dari bagian spermatozoa yang tidak mestinya      →  Abnormalitas kepala : Kepala oval besar (bentuk makro) Kepala oval kecil (bentuk mikro) Kepala berbentuk pipih (bentuk lepto) Kepala berbentuk pear Kepala berbentuk Amorfous (bentuk terato)      →  Abnormalitas leher : Bagian tengah menebal bagian tengah patah Tidak mempunyai bagian tengah      →  Abnormalitas ekor : Ekor melintang Ekor patah (sisa ekor separuh dari ekor normal) Ekor lebih dari satu Ekor sebagai tali terpilin 3). Faktor yang mempengaruhi fertilisasi dan produksi semen : Riwayat penyakit sistemik. contoh: diabetes, TBC, sinusitis kronis, bro

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI AIR

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI AIR Tujuan : Untuk mengetahui kualitas air minum secara bakteriologi dengan metode MPN ( Most Probable Number) Tahap-tahap pemeriksaan bakteriologi air a, Tahap penduga / presumtif test     Tujuan : Untuk mengetahui apakah air yang diperiksa terkontaminasi oleh bakteri koliform     Media  : LB (Lactosa Broth)     Ket.      : media Lactosa broth berisi pepton 1 %, lactosa, indikator phenol red dan tabung durham                      yang diletakkan terbalik. fungsinya untuk menangkap gas.  cara pemeriksaan (metode 511) disiapkan 7 tabung media LB, diberi tanda 1-7 isi tabung 1 sampai 5 dengan 10 ml sampel, kemudian tabung 6 diisi 1 ml, tabung 7 diisi 0,1 ml. inkubator pada suhu 37°C selama 18 - 24 jam setelah diinkubasi, diamati hasil positif apabila media berwarna kuning dan terbentuk gas pada tabung durham apabila negatif, inkubasi lagi semalam, bila tetap negatif, dilaporkan air memenuhi syarat bakteriologi apabila positif, cat

PENGAMBILAN DAN PENANGANAN BAHAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI

PENGAMBILAN DAN PENANGANAN BAHAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI          pemeriksaan bakteriologi untuk mendiagnosa suatu penyakit tidak akan memberikan makna apabila cara pengambilan dan penanganan bahan pemeriksaan tidak diperhatikan dengan benar. kegagalan dalam melakukan isolasi dan identifikasi bakteri penyebab penyakit tidak selalu disebabkan oleh cara pemeriksaan saja tetapi juga bisa disebabkan karena pengambilan dan penanganan bahan yang tidak benar. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengambilan bahan pemeriksaan : wadah untuk bahan pemeriksaan harus bersih dan steril. penderita hendaknya belum mendapatkan pengobatan dengan antibiotik, apabila pengambilan setelah pengambilan antibiotik maka diberikan keterangan jenis obat dan konsentarsi yang diberikan. bahan diambil pada tempat yang diduga paling banyak mengandung bakteri penyebab penyakit dengan tingkat pencemaran paling sedikit. waktu pengambilan bahan pemeriksaan harus memperhatikan stadium pen

Cara Pembuatan Apusan Darah Tepi

Gambar
haiiii.... udah berapa lama aku menghilang haha. kali ini aku mau sharing tentang ADT. tau kan ADT? yupss Apusan Darah Tepi. biasanya ADT itu di gunakan untuk memeriksa Hitung jenis lekosit. yaudahh ini aku kasih tau cara pembuatan Apusan Darah Tepi. cekidot.... wuuussss MEMBUAT APUSAN DARAH TEPI SPESIMEN           darah vena dengan antikoagulan EDTA maupun darah kapiler. bila dipakai darah vena maka pembuatan apusan darah tepi harus dilakukan sebelum 1 jam sejak sampel berhasil ditampung dan penyimpanan pada suhu 18-25°C PERALATAN           - Spreader           - Kaca benda  CARA KERJA cara pembuatan teteskan satu tetes sampel diatas kaca benda, kira-kira 1 cm dari salah satu ujung disebelah kiri bila ada) segera letakkan bagian tepi spreader diatas kaca benda tepat didepan tetesan sampel. sudut yang dibentuk antara spreader dan kaca benda kira-kira 30° - 40° C geser spreader kebelakang tanpa mengubah sudutnya sehingga menyentuh tetesan. saat tepi

Istilah-istilah dalam parasitologi

1. Hospes/inang : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit.     Macam-macam Hospes. a.) Hospes definitive : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit tumbuh dan berkembang biak secara seksual.      Contoh : Manusia sebagai hospes definitive cacing gelang ( Ascaris lumbricoides ). b.) Hospes perantara  : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit tumbuh dan berkembang biak secara aseksual, parasit tumbuh menjadi bentuk infektif (bentuk yang siap ditularkan).      Contoh : 1. Manusia sebagai perantara Plasmodium , hospes definitivenya nyamuk betina                    2. Nyamuk mansonia sebagai hospes perantara penyakit kaki gajah. c.) Hospes Insidentil : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit secara kebetulan yang biasanya menginfeksi hospes lain.      Contoh : 1. Manusia sebagai hospes insidentil virus flu burung yang semestinya menginfeksi unggas.                    2. Manusia - Toxoplasma gondi semestinya menginfeksi kucing.                                      - To